Berani ngelamar anak saya? (version 2)

ehm.. Bismillah.. kembali lagi dengan beberapa pengalaman romantika beberapa pasangan yang pernah kusaksikan (setidaknya dlm pikiran, alias imajinasi.. hahaay ๐Ÿ˜‚)
Karena, sebaik2 gombal, adalah gombal kepada ayahnya. Yiiha
Well, yok ah coba tengok di antara jurus2 menaklukkan menggapai hati sang ayah.. ๐Ÿ˜€

Ayah: berani ngelamar anak saya, kerja apa kamu?
F: saya sekretaris pribadi pak.
Ayah: Sekretaris pribadi macam apa?!
F: Sekretaris pribadi saat anak bapak sedang mengandung, pak
Ayah: sakarepmu, direstui juga belon!

********
Ayah: wah, dateng lagi. kerjamu apa sekarang?
F: Saya ahli kimia pak.
Ayah: lah, piye bikin anakku bahagia?
F: Pak.. atom aja yg sangat kecil kami perhatiin. apalagi anak bapak…
Ayah: Grrrrrrrr……_#) #’#=

********
Ayah: berani ngelamar anak saya, kerjamu apa?
F: Saya adzan, pak.
Ayah: Oh Muadzin. masya Allah. di mana?
F: di telinga cucu bapak, saat dia dilahirkan nanti, insya Allah.
Ayah: Aiihhย ย  …

Masih ada lagi kah? boleh lah kita berbagi. Kemudian yiiha bersama.. hehe

Investasi Salah Sasaran (?)

Investasi salah sasaran

Bekerja sebagai penyintesis kristal trnyata berimbas pada sebuah hobi baru. Ya, banyak merenung. Hore! akhirnya telah ditemukan posisi wenak merenung selain menjelang tidur atau di WC menantikan kehadirannya untuk โ€œplungโ€ . Well, Di tengah penantian akan munculnya kristal baru, trnyata akses internet tak terbatas di mari (Universiti Malaya, red.) beri saya waktu utk berselancar, mulai dari sifat kelarutan tiap senyawa hingga sekedar research gaya hidup pasutri di mari (Malaysia, red.) dan mahar gadis Melayu. #aih.

Materi ini diawali dengan sebuah kalam dari Imam alGhazali. Kurang lebih bunyinya:

โ€œBarangsiapa yg menginvestasikan waktunya berjam-jam untuk cari harta kerana takut miskin, maka sebenarnya dialah sebenarnya orang miskinโ€

Sebuah kalam yang menghentakkan kita masing-masing, bahwasanya, bisa jadi sia-sia jika ternyata investasi kita, kerja kita, waktu kita, semua semata hanya karena takut (dikatakan) miskin.

Jadi gimana ini?

Semoga kita sentiasa ingat, hanya ada 3 perkara yang dibawa mati. Okei, ini dalilnya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุงุชูŽ ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุงู†ู’ู‚ูŽุทูŽุนูŽ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ู…ูู†ู’ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉู : ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉู ูˆูŽุนูู„ู’ู…ู ูŠูู†ู’ุชูŽููŽุนู ุจูู‡ู ูˆูŽูˆูŽู„ูŽุฏู ุตูŽุงู„ูุญู ูŠูŽุฏู’ุนููˆ ู„ูŽู‡ู

โ€œJika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doโ€™a anak yang sholehโ€ (HR. Muslim no. 1631)

 

Dari hadits itu boleh aku simpulkan, menuju akhirat nanti sepertinya ada 3 macam investasi yang layak kita masing2 tanam. Tapi, layaknya bisnispun, ada kalanya investasi ini bisa berbuah gagal. Gagal, karena ternyata membuat investasi ini jadi salah sasaran. How so? Mari simak beberapa poin berikut:

 

1.Investasi guru terhadap murid2nya

Ilmu yg bermanfaat katanya. Yeah! para pencari ilmu, para pembelajar, in sya Allah tak sia2 tiap ilmu yang kalian perjuangkan utk bs tetap nempel. \^_^/ Beruntunglah wahai kalian yg pernah jd pementor, mengajar qurโ€™an, apalagi yg berprofesi sbg guru. Sebab kita sungguh paham akan hadits berikut,

kebaikan

 

Lantas bagaimana investasi macam ini jd salah sasaran? Jelas, bisa jadi karena:

  1. i) faktor menuntut ilmunya bukan kerana Allah dan didasari ujub yg tinggi
    ii) ilmu yg kita bagikan tak sampai ke orang yg kita ajarkan. boleh kerana kita tak sabar mendidiknya, atau sang murid yg lalai.

Allaah.. berilah kami ilmu yang bermanfaat, serta berilah kebermanfaatan pada ilmu yang Engkau berikan ..

 

 

2.Investasi orangtua pada anaknya
Anak Sholeh yg mendoakan, katanya. Tapi, bagaimana jika dibalik? Kita adalah bentuk investasi dari orangtua kita. Yah, orangtua kita yg di manapun suda membesarkan. yang darahnya sentiasa mengalir di nadi kita. yang darinya kita warisi mata indahnya. sehingga, masih Maukah kita sia2kan bentuk investasi mereka? Masih mau kah berbelok, berbuat dzolim, terpaku dg gadget, tak tunaikan shalat di waktu yg tepat?

Mungkin. Tapi, maukah, lain kali kita renungkan.. tiap kali mau berbuat maksiat, sentiasa kita bayangkan, โ€œHei zan, kamu mau jadiin dirimu sebuah investasi salah sasaran dari Papa dan Mama?โ€

Allaah..

 

 

3. Investasi amal jariyah

Amal jariyah. Amal yg tak terputus. Yang manfaatnya sentiasa dirasa dan ngalir, walau kita telah maut. Aku tak dapat banyak cakap terkait ini. Beberapa waktu lalu banyak yg ngeshare terkait amalย  jariyah. Ada lagi contoh-contoh amal jariyah sederhana lainnya, semisal: beli dispenser utk diletakkan di Mesjid, bagikan bakiak (sandal jepit) utk Mesjid, menanam pohon, menyingkirkan rintangan di jalan, dst.

Well, kali ini aku hanya ingin mengajak saudara-saudara mentadabburi ayat ini,
โ€ Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang .โ€(Alhujurat:13)
Ayat yg bicara ttg ghibah. Menggunjing. Nyinyir. Ngomongin di belakang.

 

Lah kaitannya dengan investasi?

 

Ghibah, menggunjing, nyinyir kurang lebih selalu dibarengi dengan sifat hasad. Dan tuan puan pun tahu, jika hasad akan memakan kebajikan sebagaimana api makan kayu bakar.

Puff! hangus!

Lantas bagaimana jika amal yg kita niatkan utk jariyah itulah yg akan hangus? hanya karena sifat jelek kita sering ghibah dan hasad akan rezeki org lain?
Yeah, inilah bentuk lain dari investasi salah sasaran. Bahkan di hadits lain disebutkan, jika kita kerap kali membicarakan kejelekan org yg kita benci, niscaya amalan kita akan berpindah. jika suda habis, maka amalan buruknya lah yg akan kita dapat sebagai pemberat catatan. Ironis bukan?

 

Seorang mufti Al-Azhar pernah berujar,

 

โ€œhati2lah kamu akan hasad dan kebiasaan ghibah. boleh jadi kamu menabung amal utk orang yg kamu cintai, malah berakhir berpindah ke orang yg paling kau benciโ€.

 

Allaah.. inilah bentuk terakhir dan nyata dari Investasi Salah Sasaran.

 

Ramadhan 1437H, patutlah kita berprasangka ini bisa jadi Ramadhan terakhir kita. Jom, perbanyak istighfar.. moga2 Allah beri kita kesempatan nikmati Ramadhan dengan investasi yg GAK akan salah sasaran

 

 

 

 

 

Wallahu aโ€™alam bish-shawaab

Kuala Lumpur, 26 May 2016

 

Dr. Said Aqil Siradj, Dulu dan Kini

Terpilihnya Dr. SAS sebagai ketua Umum salah satu ormas tertua di Indonesia (NU) ternyata tidak serta merta mampu menjadi solusi serta wujud dari cita-cita pendiri NU itu sendiri, KH. Hasyim Asy’ari. Pasalnya, hingga kini ulama bergelar doktor yang memiliki bakat qiro’ah itu selalu berkelakar dengan candaan yang jauh dari sifat-sifat Aswaja maupun NU garis lurus sendiri. Berikut ada contoh ulasan mengenai sosok ketum PBNU tsb. Mari disimak!

 

DR. SAID AQIL SIRADJ, DULU DAN KINI.

* Oleh: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri M.A.

Perjalanan hidup manusia melalui berbagai fase dan juga perubahan fisik, mental, dan juga spiritual. Adanya perubahan ini menjadi bukti nyata bahwa hanya Allah Azza wa Jalla yang kekal.

Dan kalau bukan karena karunia dari-Nya manusia tidak akan kuasa untuk teguh dalam menetapi sesuatu termasuk agamanya (istiqamah). Karena itu, dahulu Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam senantiasa memohon keteguhan hati kepada Allah:

โ€œWahai Dzat Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.โ€

Dan ini mungkin salah satu hikmah yang dapat anda petik dari kewajiban membaca surat Al Fatihah pada setiap rakaat shalat. Pada surat ini terdapat permohonan kepada Allah Azza wa Jalla agar senantiasa menunjuki anda jalan yang lurus, yaitu jalan kebenaran.

Fenomena ini terus melintas dalam pikiran saya, gara-gara saya membaca pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di berbagai media. Said Aqil Siradj mengatakan bahwa ajaran syiah tidak sesat dan termasuk Islam seperti halnya Sunni.

Untuk menguatkan klaimnya ini, Said Aqil merujuk pada kurikulum pendidikan pada almamaternya Universitas Umm Al Quro di Arab Saudi. Menurutnya: โ€œWahabi yang keras saja menggolongkan Syiah bukan sesat.โ€

Pernyataan Said Aqil ini menyelisihi fakta dan menyesatkan. Sebagai buktinya, pada Mukaddimah disertasi S3 yang ia tulis semasa ia kuliah di Universitas Umm Al Quro, hal: thaโ€™ (๏ป) Said Aqil menyatakan:

โ€œTelah diketahui bersama bahwa umat Islam di Indonesia secara politik, ekonomi, sosial dan idiologi menghadapi berbagai permasalahan besar.

Pada saat yang sama mereka menghadapi musuh yang senantiasa mengancam mereka. Dimulai dari gerakan kristenisasi, paham sekuler, kebatinan, dan berbagai sekte sesat, semisal syiโ€™ah, Qadiyaniyah (Ahmadiyyah), Bahaiyah dan selanjutnya tasawuf.โ€

Pernyataan Said Aqil pada awal dan akhir disertasi S3-nya ini menggambarkan bagaimana pemahaman yang dianut oleh Universitas Umm Al Quro. Bukan hanya Syiโ€™ah yang sesat, bahkan lebih jauh Said Aqil dari hasil studinya menyimpulkan bahwa paham tasawuf juga menyimpang dari ajaran Islam.

Karena itu pada akhir dari disertasinya, Said Aqil menyatakan:

โ€œSejatinya ajaran tasawuf dalam hal โ€œal hululโ€ (menyatunya Tuhan dengan manusia) berasalkan dari orang-orang Syiโ€™ah aliran keras (ekstrim). Aliran ekstrim Syiโ€™ah meyakini bahwa Tuhan atau bagian dari-Nya telah menyatu dengan para imam mereka, atau yang mewakili mereka. Dan idiologi ini sampai ke pada para pengikut Sekte Syiโ€™ah berawal dari pengaruh ajaran agama Nasrani.โ€ (โ€œSilatullah Bil Kaun Fit Tassawuf Al Falsafyโ€ oleh Said Aqil Siradj 2/605-606).

Karena menyadari kesesatan dan mengetahui gencarnya penyebaran Syiโ€™ah di Indonesia, maka Said menabuh genderang peringatan.

Itulah yang ia tegaskan pada awal disertasinya, sebagai andilnya dalam upaya melindungi Umat Islam dari paham yang sesat dan menyesatkan.

Namun, alangkah mengherankan bila kini Said Aqil menelan kembali ludah dan keringat yang telah ia keluarkan. Hasil penelitiannya selama bertahun-tahun, kini ia ingkari sendiri dan dengan lantang Said Aqil berada di garda terdepan โ€œpembelaโ€ Syiโ€™ah.

Mungkinkah kini Said Aqil telah menjadi korban ancaman besar yang dulu ia kawatirkan mengancam Umat Islam di negeri tercinta ini?

*Penulis, lulusan Universitas Islam Madinah, dosen tetap STDI Imam Syafii Jember, dosen terbang Program Pasca Sarjana jurusan Pemikiran Islam Program Internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan anggota Pembina Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI)

Menghormati yang (tidak) Berpuasa

12 tahun silam, saya sudah menemukan konsep baru yang sangat membingungkan ini: Orang2 berpuasa diminta menghormati orang2 yang tidak berpuasa. Maka, saat Ramadhan datang, apa salahnya jika tempat2 hiburan tetap buka, rumah makan tetap beroperasi penuh, dsbgnya. Apa salahnya jika klub malam tetap beroperasi. Toh, mereka juga mencari makan, nafkah dari bisnis mereka.

Saya membaca tulisan itu di milist (jaman itu belum ada media sosial). Saya masih muda, masih tidak berpengalaman. Saat membaca tulisan tersebut, aduhai, isinya masuk akal sekali. Benar loh, kan kita berpuasa itu disuruh menahan diri, agar jadi lebih baik, masa’ kita akan tergoda saat melihat warung buka, masa’ kita akan tergoda saat melihat tempat hiburan ada di mana2? Full beroperasi. Kalau masih, berarti puasa kita nggak oke. Itu logika yang masuk akal sekali. Tapi saya bersyukur, saya tidak pernah membiarkan “logika” sendirian saat menentukan prinsip2 yang akan saya gigit. Saya selalu memberikan kesempatan mendengarkan pendapat lain.
Baik. Itu mungkin masuk akal, orang2 berpuasa disuruh menghormati orang2 tidak berpuasa, tapi di mana poinnya? Apakah orang2 yang berpuasa mengganggu kemaslahatan hidup orang2 tidak berpuasa? Apakah orang2 berpuasa ini punya potensi merusak? Sehingga harus ada tulisan, himbauan, pernyataan: kalian yang puasa, hormatilah orang yang tidak berpuasa.
No way, man, itu logika yang bablas sekali. Saya tahu, ada banyak razia penuh kekerasan dilakukan kelompok tertentu atas tempat2 hiburan, warung2, dll. Tapi itu bukan cerminan kelompok besar muslim di negeri ini. Kelompok besarnya, bahkan tidak suka dengan cara2 penuh kekerasan ini, pun tidak suka dengan kelompok ini.

Lantas siapa yang seharusnya menghormati?

Default dalam situasi ini adalah: ingatlah baik2, ramadhan itu sudah ribuan tahun usianya, 1.435 tahun tepatnya. Bahkan perintah shaum, itu hampir seusia manusia di bumi ini, agama2 terdahulu juga memilikinya. Kalau itu sebuah tradisi, maka dia lebih tua dibanding tradisi apapun yang kalian kenal, silahkan sebut tradisinya, puasa lebih tua. Maka, tidak pantas, manusia yang usianya paling rata2 hanya 60 tahun, tiba2 mengkritisi puasa, memandangnya sebagai sesuatu yang artifisial, tidak penting, dsbgnya. Ramadhan adalah bulan paling penting dalam agama Islam, jelas sekali posisinya.

Sama dengan sebuah komplek, itu komplek sudah 1.434 tahun punya tradisi tidak boleh memelihara hewan peliharaan. Kemudian datanglah keluarga baru, membawa hewan yang berisik sekali setiap malam. Siapa yang disuruh menghormati? Wow, warga satu komplek yang disuruh menghormati keluarga dengan hewan berisik? Demi alasan egaliter, HAM, kesetaraan, kebebasan, dan omong kosong lainnya. Kalian tahu, ketika orang2 tidak punya argumen substantif dalam hidup ini, maka senjata mereka memang hanya itu: kebebasan. Amunisi paling mudah saat melawan agama adalah: kebebasan. Hingga lupa, siapa sih yang over sekali menyikapi situasi ini?
Karena sejatinya, tidak ada pula yang menyuruh warung2 full tutup, warung2 makan cukup diberikan tirai saat bulan Ramadhan, semua baik2 saja. Itu lebih dari cukup. Lantas soal klub malam? Diskotik? Tempat2 menjual minuman keras? Kalian punya 11 bulan untuk melakukannya, diminta libur sebulan, apa susahnya? 11 bulan orang lain menghormati kalian melakukannya, maka tiba giliran 1 bulan, apa susahnya mengalah? Tidak perlu sampai ribut, sampai berantem, sampai dirazia, cukup kesadaran diri saja. Tidak ada yang meminta kalian tutup 12 bulan.
Kusutnya masalah ini, kadang yang mengotot sekali justeru sebenarnya beragam Islam. Orang2 yang beragama lain, sudah otomatis menyesuaikan diri. Saya punya banyak teman2 non Islam, saat mereka makan siang, mereka dengan sangat respek minta ijin, bisa menempatkan diri dengan baik. Hampir semua agama itu punya ibadah yang harus dihormati. Di Bali misalnya, saat Nyepi, mau agama apapun, semua orang diminta menghormati Nyepi. Tidak ada alasan: kebebasan, boleh dong saya hura2 saat Nyepi.

Saya tahu, silahkan saja jika kalian tetap punya tapi, tapi dan tapi. Saya hanya mengingatkan: sekali orang2 mulai terbiasa membalik2 logika, dalam urusan ini, hanya soal waktu, besok lusa akan ada yang bilang: adzan di masjid itu mengganggu. Kemudian orang2 akan mengangguk, mengamini, benar juga ya, kenapa harus teriak2 sih adzannya? Kenapa harus pakai speaker? Kan bisa pakai SMS, miskol, dll. Itu pemeluk agama Islam kok bego banget, tidak tahu teknologi.

Saat itu terjadi, maka silahkan tanggung dosanya, wahai kalian, orang2 yang bangga sekali dengan logika hidupnya. Bangga sekali dengan kepintarannya berdebat, kalian –mungkin tanpa menyadarinya– telah memulai menggelindingkan bola salju agar orang2 lain mulai meninggalkan agamanya.

Terakhir, ada jutaan anak2 kami yang baru belajar puasa ramadhan ini, saat mereka pulang sekolah TK, SD, saat mereka habis2an menahan haus dan lapar, maka jika kalian yang keblinger sekali pintarnya tidak bisa melihat mozaik besar ramadhan, maka lihatlah anak2 ini, mereka sedang berusaha taat melaksanakan perintah agama–bahkan saat mereka belum tahu-menahu. Hormatilah anak2 kami ini. Jangan suruh mereka menghormati orang2 yang tidak berpuasa.

Leadership ala Luffy “One Piece”

The main characters: Strawhat (Mugiwara) Pirates

Pernah menonton โ€œOne Piece?โ€ baca komiknya, atau minimal dengar dari salah seorang fans-nya? Well, di Indonesia bukan hanya dari kalangan anak-anak yang entah kenapa selalu dianggap objek dari pasar komik, namun juga kalangan dewasa, termasuk saya (saya dewasa? Jelas..kalo cukur rambut saja bayar 10 ribu..*krik,krik..).

Saya mungkin tidak membahas alur cerita One Piece sebagai subjek tulisan. Entah kenapa, tiba-tiba saja tertarik untuk bahas tokoh sentral dalam komik ini. Seorang remaja bernama โ€œMonkey D Luffyโ€ yang memiliki tekad kuat menjadi seorang โ€˜Pirate Kingโ€™. Dengan bekal semangat, ia mengumpulkan beberapa rekan untuk menjadi kru bajak lautnya. Sampai saat ini ada sekitar 8 orang dengan potensi yang berbeda-beda (ada petarung, koki, navigator, dokter, ahli penembak, ahli kapal, arkeolog, dan musisi). Tentunya, Luffy sendiri menjadi kapten dan pemimpin dari kapal tersebut.

Luffy: "I will be the King of Pirates!!"

Luffy: “I will be the King of Pirates!!”

Bagi yang mengikuti sepak terjangnya, mungkin akan kesulitan mengidentifikasi model leadership yang dipakai Luffy dalam memimpin krunya. Tidak seperti ciri khas seorang kapten kapal yang ucapannya adalah Hukum, memiliki ketegasan, sangat ditakuti krunya, serta memiliki daya tarik, semua ciri ini seolah luntur dari seorang Luffy. Ketimbang tegas, Luffy malah sering plin-plan dalam menetapkan keputusan. Liat saja episode ketika ia sudah mengalahkan Crocodile, ia tidak jelas sekali menentukan apakah mencari info ke Pulau Jaya atau malah diam di tempat.

Luffy juga bukan orang yang bijaksana apalagi berwibawa. Tidak sistematis. Ia malah lebih sering bermain-main dengan Ussopp dan Chopper, hal yang tabu dikerjakan oleh seorang kapten. Meski ia adalah orang terkuat di kapal, tidak ada satupun kru yang takut padanya. Dalam beberapa kesempatan ia justru sering โ€˜dijitakโ€™ secara tidak sopan oleh krunya sendiri.

adegan Luffy menir mimik semua kru di kapalnya. Hobinya: makan dan bermain.

Di sini mungkin kita lihat ada sistem yang salah. Namun, banyak hal yang membuat kita tertarik dengan beberapa sikap Luffy yang justru membuat kru jadi solid walau manajemen organisasinya kurang baik. Ada beberapa hal yang membuat Luffy (meski bukan sebagai orang yang ditakuti) jadi orang yang disayang kru denga tingkat kesetiaan yang tinggi dari krunya. Di beberapa kesempatan juga justru terlihat tingginya kepercayaan kru padanya. Apa saja itu?

1. Luffy selalu mengambil bagian yang terberat dalam tiap tugas yang didapatkan kru. Luffy seringkali dapat tugas untuk cuci piring dan membersihkan geladak kapal (suatu hal yang jarang dilakukan oleh seorang kapten). Ketika mnghadapi musuh Ia sndiri yang terjun dan memberi jaminan pada kru bahwa semua dapat diatasi. Leading is giving a perfect guarantee.

Luffy yang selalu terdepan dlm pertempuran, beri jaminan terhadap krunya

 

 

2. Luffy sangat mau mendengarkan usulan yang muncul dalam kru, walau ia sendiri harus diombang-ambing oleh krunya dalam penetapan keputusan. Sikap ini kmudian diikuti dengan munculnya potensi masing-masing kru sehingga pendapat yang muncul biasanya berasal dari kru yang ahli dalam bidangnya.. One of a great way to explore the crewsโ€™ potentials.

Momen saat Zorro menunaikan tugasnya sebagai “pendekar”

 

3. Luffy jarang sekali mengeluh. He never blames. Ketimbang mengeluh ia justru menjawab masalah itu dengan penuh semangat. Hal yang kontras dialami krunya, ketika sudah patah semangat. Namun dengan dorongan semangat (plus jaminan yang sudah dibahas di point 1), semangat ini jadi menular. Terekam juga di memori para OPLovers, momen ketika Robin sudah pupus harapannya untuk hidup karena statusnya sebagai buron dunia, Luffy justru meyakinkan bahwa dia akan menyelamatkannya. Seketika Robin pun berteriak,”I want to LIVE!!”

Luffy jarang sekali menampakkan kelemahannya. Memang pernah, di beberapa situasi insting Luffy berjalan dengan baik dan membuat keputusan dengan sangat bijak. Seperti, waktu ia menyuruh krunya berpencar dan janji untuk kembali bertemu setelah 2 tahun (episode ini kayak kisah di 5ย cm gitu dehโ€ฆ).

Momen epic ketika Luffy “meyakinkan” Robin untuk tetap teguh

 

4. Luffy sangat mencintai semua krunya. Bahkan sampai punya prinsip keselamatan kru sama pentingnya dengan keselamatan dirinya sendiri. Tak heran kalau ia sering menghadang bahaya besar, kemerdekaan jadi taruhan, nyawa jadi bayaran, hanya untuk menyelamatkan salah seorang krunya. Sikap ini menyadarkan krunya, bahwa memimpin lebih merupakan CINTA ketimbang menebar rasa takut. Memimpin lebih merupakan ke rasa sayang, daripada pelampiasan kekuatan.

Strawhat crew. Bersama bertualang menuju mimpi absurd mereka.

 

5. Luffy selalu memandang musuh sebagai sparing partner. Seperti yang tampak di tiap arc, Luffy selalu menggunakan kekuatan penuh saat melawan musuh. Tumbang, bangkit lagi. Tumbang, bangkit lagi. Tetapi ketika musuh sudah kolaps ia tidak pernah punya niat membunuhnya walau mungkin musuh berniat sebaliknya. โ€œAku tidak memiliki alasan bertarung untuk orang yang sudah tidak memiliki semangat,โ€ begitu ujarnya. Sikap ini yang menambah karismanya serta mampu menambah kadar respectย walau dari kalangan musuh. In the end, di beberapa kesempatan justru sang musuh yang kerap akan membantunya ketika mereka meghadapi common enemy. This is the true power! Turning enemies into allies.

Crocodile (kanan Luffy), Buggy (kiri Luffy), yg merupakan musuh, kini beraliansi walau sesaat

 

Last but not least, there are still a lot more leadership value inside โ€œa Luffyโ€. What i just shared are just pieces of my subjective perspective.

 

Jadi, sila dikomentari mau kritik, kripik in sya Allah semua worhted.

Regards,

ยฉ Fauzan Rezki Azhariย fauzanra23

Khutbah: Generasi Penerus anti Pluralisme

 

islamfaith

(Khutbah ini disampaikan di tahun 2014M, kalau tidak salah, waktu itu sedang momen Masa Bimbingan/ OSPEK)

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ู€ูˆู„ู‰ ุงู„ู€ุญู€ู…ู€ูŠุฏ * ุงู„ู€ู…ู€ุจู€ุฏ ู‰ุก ุงู„ู€ู…ู€ู€ุนู€ูŠู€ุฏ * ุงู„ู€ูู€ุนู€ุงู„ ู„ู€ู…ู€ุง ูŠู€ุฑูŠู€ุฏ *ุฃุญู€ู…ู€ุฏู‡ ูˆุฃุดู€ูƒู€ุฑู‡ ุณู€ุจู€ุญู€ุงู†ู€ู‡ ูˆุชู€ุนู€ุงู„ู‰ ุนู€ู„ู‰ ูู€ุถู€ู„ู€ู‡ ุงู„ู€ู…ู€ุฏูŠู€ุฏ * ุฃุดู€ู‡ู€ุฏ ุฃู† ู„ุฃ ุงู„ู‡ ุงู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดู€ุฑูŠูƒ ู„ู€ู‡ ุงู„ู€ุญู€ู…ู€ูŠู€ุฏ ุงู„ู€ู…ู€ุฌู€ูŠุฏ * ุดู‡ุงุฏุฉ ุชู€ู†ุฌูŠ ู‚ู€ุงุฆู€ู„ู€ู‡ู€ุง ู…ู€ู† ุนู€ุฐุงุจ ุดู€ุฏูŠู€ุฏ * ูˆุงุดู€ู‡ุฏ ุฃู† ู…ุญู…ุฏุง ุนุจู€ุฏู‡ ูˆุฑุณู€ูˆู„ู‡ ุฎู€ูŠู€ุฑ ุงู„ุฃู†ู€ุงู… ูŠู€ุฏุนูˆ ุงู„ู‰ ุงู„ุฃูŠู€ู…ู€ุงู† ูˆุงู„ู€ุชู€ูˆุญู€ูŠู€ุฏ* ุงู„ู„ู‡ู€ู… ุตู€ู„ ูˆุณู€ู„ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ุณู€ูŠุฏ ู†ุงู…ุญู…ู€ุฏ ุงู„ู€ู…ู€ุจู€ุนู€ูˆุซ ุงู„ู‰ ุงู„ู€ู€ุญู€ูŠู€ู€ุงุฉ ุงู„ู€ุญู€ู…ู€ูŠู€ุฏ* ุตู„ุงุฉ ุชู€ู†ุฌูŠู†ู€ุง ุจู‡ู€ุง ู…ู† ุงู„ู€ุจู€ู„ุง ูŠู€ุง ูˆุงู„ู€ุดู€ุฏุงุฆู€ุฏ * ูˆุนู„ู‰ ุฃู„ู€ู‡ ูˆุฃุตู€ู€ุญุงุจู‡ ูˆู…ู† ุชุจุนู‡ู… ู…ู€ู† ุตู€ุงู„ู€ุญ ุงู„ู€ุนู€ุจู€ูŠู€ุฏ* ุฃู…ู€ุงุจุนู€ุฏ ููŠู€ุง ุนุจู€ุงุฏุงู„ู„ู‡ ุฃูˆุตู€ู€ูŠูƒู… ูˆุงูŠู€ุงูŠ ุจุชู‚ู€ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ุฐูŠ ุงู„ู€ุนู€ุฑุด ุงู„ู€ู…ู€ุฌูŠู€ุฏ* ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู *ุญูƒุงูŠู€ุฉ ุนู€ู† ุดู€ุฃู† ูŠู€ุนู€ู‚ู€ู€ูˆุจ ุนู€ู„ู€ูŠู€ู‡ ุงู„ู€ุณู€ู„ุงู…* ุฃูŽุนูู€ูˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู* ุจูุณู’ู€ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู * ุฅูุฐู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูุจูŽู†ููŠู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽุนู’ุจูุฏููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏููŠ

Saudara saudara Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Marilah senantiasa kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah dengan berupaya memenuhi perintah Allah, dan meninggalkan segala yang dilarang, agar senantiasa kita mendapatkan anugerah rahmat dan kebahagiaan sejak kita hidup di dunia ini, sampai di akhirat kelak, dengan ridla Allah Subhanahu wa Taโ€™ala , Amiin.
Sesungguhnya kehidupan ini memang Allah ciptakan untuk menguji siapa diantara hambaNya yang paling banyak dan paling baik beramal. Beramal merupakan inti dari keberadaan manusia di dunia ini, tanpa amal maka manusia akan kehilangan fungsi dan peran utamanya dalam menjadi khalifah serta beribadah kepada Allah.. Allah berfirman menegaskan tujuan keberadaan manusia:

ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉูŽ ู„ููŠูŽุจู’ู„ููˆูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽูŠู‘ููƒูู…ู’ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุนูŽู…ูŽู„ู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽุฒููŠุฒู ุงู„ู’ุบูŽูููˆุฑู (ุงู„ู…ู„ูƒ: 2)

โ€œYang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampunโ€œ.

Marilah kita sejenak memperhatikan sabda Nabi Yaโ€™qub โ€˜Alaihis salam, ketika mengumpulkan anak cucunya seraya bertanya, sebagaimana yang dikisahkan di dalam Al Qurโ€™an :

ู…ู€ุง ุชู€ุนู€ุจู€ุฏูˆู† ู…ู€ู† ุจู€ุนู€ุฏูŠ

โ€œKetika Yaโ€™qub berkata pada putra putranya : โ€œApa yang akan kalian sembah nanti sepeninggalku ?โ€

bukanย  ู…ู€ุง ุชู€ู€ุฃูƒู€ู„ู€ูˆู† ู…ู€ู† ุจู€ุนู€ุฏูŠ (โ€œ Apa yang akan kamu makan setelah aku tiadaโ€)

(QS. Al Baqarah 133).

Pertanyaan Nabi Yaโ€™qub kepada putra putranya ini menggambarkan keprihatinan orang tua terhadap generasi penerusnya dalam hal agama, aqidah dan peribadatannya. Sebagai pelajaran bagi kita semuanya, bahwa kita harus senantiasa memperhatikan peribadatan adik kita, anak cucu kita. Sedang kan Nabi Yaโ€™qub sebagai seorang Nabi saja, begitu menghawatirkan terhadap anak cucu keturunannya . Apalagi kita, dimana kita hanya sebagai manusia biasa , tentu keadaan generasi penerus akan lebih menghawatirkan. Kita tentu harus lebih memperhatikan, terlebih kita hidup dimasa sekarang ini, godaan lebih besar, kemajuan teknologi layaknya dua mata pedang, dan berpengaruh terhadap iโ€™tiqad dan keyakinan kita. Pemimpin terpilih yang beragama Islam pun tak dapat menjamin kenyamanan kita untuk beribadah. Tak dapat kita pungkiri kehidupan di masa sekarang ini terasa semakin sulit dan berat, persaingan dalam hidup semakin ketat. Semuanya lantaran pengaruh keadaan, hidup penuh dengan persaingan, sehingga mempengaruhi cara hidup, dan pola pikir masyarakat yang selalu tak pernah mau merasa kalah, juga tak pernah mau bersyukur menerima keadaan. Bahkan selalu merasa kurang, karena selalu melihat yang serba lebih dari kapasitas dirinya.
Saudaraku kaum Muslimin yang berbahagia,

Paham yang serba materi dan kebendaan telah merasuki pikiran masyarakat pada ummnya, membuat keadaan menjadi berbalik dan kacau. Karena tuntutan materi dan persaingan, sehingga orang hidupnya untuk bekerja, bukan bekerja untuk hidup. Sehingga tak pernah menghitung tujuan jangka panjangnya, menggapai kabahagian hidup di dunia ini sampai di akhirat kelak. Tetapi yang dikejar hanyalah tujuan jangka pendek, bagaimana agar dapat tercapai keinginan dan impianya, supaya dianggap orang sukses, hidup tidak kalah bersaing, harus selalu menang persaingan. Kita mengorbankan kesehatan kita, demi meraih sepeser rupiah. Di kemudian hari, kita korbankan uang kita untuk pengobatan. Begitu juga, kita begitu khawatirnya akan masa depan sehingga mengorbankan ketenangan untuk hidup di masa kini. Sampai pada akhirnya lupa akan ungkapan terkenal Ali bin Abi thalib sehingga ia hidup seakan lupa akan mati, atau terlalu khawatir untuk hidup, seolah ia telah mati.

Oleh karena itu marilah kita luruskan faham kita tentang hidup ini, bukan hidup untuk bekerja, tetapi bekerja untuk hidup. Sehingga bekerja tidak dengan rakus harus menghasilkan sebanyak banyaknya, tetapi sebatas sebagai sarana menyambung hidup, dan bukan sebagai tujuan hidup.

Adapun tujuan dan misi hidup ini adalah menghambakan diri beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Oleh karenanya perhatian dan rasa khawatir terhadap iโ€™tiqad an keyakinan anak anak kita harus tertanam dalam hati setiap orang tua, agar menumbuhkan upaya dan budi daya orang tua, demi anak cucu generasi selanjutnya tetap melestarikan peribadatan dan keyakinan generasi pendahulunya, sebagaimana firman Allah :

ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุฎู’ุดูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู„ูŽูˆู’ ุชูŽุฑูŽูƒููˆุง ู…ูู†ู’ ุฎูŽู„ู’ููู‡ูู…ู’ ุฐูุฑู‘ููŠู‘ูŽุฉู‹ ุถูุนูŽุงูุงู‹ ุฎูŽุงูููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู„ู’ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ุณูŽุฏููŠุฏุงู‹

โ€œDan hendaknya takut dan khawatir orang orang yang apabila mereka meninggalkan generasi yang lemah. Supaya mereka khawatir terhadap anak cucunya, Dan hendaknya mereka takut kepada Allah, dan hendaklah mereka mengucap dengan ucapan yang benarโ€.(QS.An Nisaโ€™ 9).

Saudara ku Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Kita harus menjadi generasi penerus yang senantiasa memegang panji agama Allah, khususnya generasi penerus di Indonesia. Sudah sejak lama, di Indonesia terdapat gerakan yang sistematis yang mengusung ide pluralisme. Beberapa waktu lalu, tampak gerakan yang membangun opini: di Indonesia tak ada kebebasan beragama, golongan Islam radikal menyerang golongan minoritas, gereja dirubuhkan, teroris muncul karena orang2 yang aktif di mesjid, ISIS makin marak dan ingin menumbangkan pemerintah, dll. Opini kemudian disertai dengan pernyataan bahwa pluralisme di Indonesia terancam, Pancasila terancam dan NKRI terancam. Ketahuilah, banyak pihak2 yang ingin mengkambinghitamkan Islam atas fenomena yang dilakukan ISIS, sehingga solusinya adalah bukan menjauhi Islam, tapi pahamilah Islam secara Kaffah, temukan keindahannya serta istiqamahlah dalam menjalani ajarannya.

Saudara saudara Kaum Muslimin Rahimakumullah

Jelas ada penyesatan politik luar biasa di balik ini semua..

Selain itu, umat Islam selama ini tidak mempersoalkan hak umat Kristen untuk beribadah. Yang dipersoalkan umat Islam adalah pembangunan gereja yang melanggar aturan, sebagaimana terpapar di undang2. Lagi pula sudah banyak terjadi gereja dijadikan basis kristenisasi untuk memurtadkan penduduk sekitar yang Muslim.

Marilah kita sadar, kwajiban mendidik generasi penerus, anak anak kita, kita bekali mereka pengetahuan, jangan sampai kita meninggalkan generasi yang bodoh tanpa pengetahuan agama. Nabi memperingatkan para orang tua. Jadikan momentum orientasi kampus ini sebagai ajang untuk mencetak kader-kader unggul, intelek, militan, serta siap membela agama Allah!

ู…ู€ู† ุชู€ุฑูƒ ูˆู„ู€ุฏู‡ ุฌู€ุงู‡ู€ู„ุง ูƒุงู† ูƒู€ู„ ุฐู†ุจ ุนู€ู…ู€ู„ู€ู€ู‡ ุนู€ู„ู€ูŠู€ู€ู‡

โ€œBarang siapa yang meninggalkan anak dalam keadaan bodoh (tidak mengerti agama), niscaya dosa yang dilakoni anak oleh sebab bodohnya, dibebankan kepada orang tuanyaโ€

Semoga kita mendapat petunjuk dan pertolongan dari Allah Taโ€™ala. Memenuhi amanat kwajiban mendidik anak anak kita, kelak kemudian menjadi generasi yang shalih shalihat, selamat dunia akhirat. Amin

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู* ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุง ูƒูู…ู’ ุจูุงุงู’ู„ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ู* ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู‘ูŽุงุจู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู *ูˆูŽู‚ูู„ู’ ุฑูŽุจู‘ู ุงู’ุบููุฑู’ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญูู…ููŠู’ู†ูŽ

antiJIL